-->
dir u ham wang.. dir u dir um taha batbatang nuhu enhov ni barloang...dir u dir um turuk surak mu lora vo bok...nit yamad ubud nusid erbatang harang
SEKILAS NUHU EVAV
16.25 | Author: green
Nuhu Evav (nuhu artinya pulau atau negeri)
yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kai atau Kei, merupakan
negeri kepulauan yang terletak di perairan laut Banda, diapit oleh pulau Seram dan Papua di bagian utara,
kepulauan Tanimbar di bagian barat daya, dan pulau Aru di bagian timur. Nuhu Evav ini terdiri dari 3 pulau besar
yaitu Nuhu Yuut (pulau Kei Besar), Nuhu Roa (pulau Kei Kecil) dan Nuhu Du (pulau Dulla), dan 5 pulau sedang yaitu
Atnebar Evav (pulau Tanimbar Kei), Taam, Walir, Tahyad (Tayando), dan Kuur, serta berpuluh puluh pulau kecil
lainnya.
Penduduknya merupakan satu rumpun masyarakat adat yaitu rumpun Masyarakat Adat Evav. Evav adalah nama
identitas diri yang sudah dipakai oleh penduduk negeri ini sejak nenek moyang mereka dahulu. Nuhu Evav (negeri
evav), Teteen Evav (tetua evav), Veveu Evav (bahasa evav), dan seterusnya.
Tentang asal usul nama Evav itu, terdapat beberapa pendapat, antara lain:
Aivav (dari ai yang artinya pohon kayu, dan vav yang artinya babi hutan), maksudnya adalah gugusan pulaupulau
dengan pohon-pohon kayu yang besar dan rindang, dan terdapat banyak hewan babi hutan.
Havav (artinya sebelah utara), maksudnya adalah gugusan pulau-pulau yang terletak di bagian utara.
Secara geografi, memang kepulauan Evav ini terletak di bagian utara dari gugusan pulau-pulau yang
tersebar di bagian selatan dari kepulauan Indonesia.
Sedangkan nama Kai atau Kei baru dikenal belakangan. Konon katanya nama Kai atau Kei itu muncul setelah
kedatangan bangsa Portugis di kepulauan Maluku, kira-kira pada abad 16. Disebutkan bahwa nama Kai atau Kei itu
berasal dari perkataan Kayos (bahasa Portugis) yang artinya tanah berbatu keras. Memang pulau-pulau ini
merupakan pulau-pulau karang dengan lapisan tanah yang tipis, juga terdapat banyak batu-batu yang keras.




Namun demikian, belum ada kepastian di kalangan masyarakat di Nuhu Evav sendiri tentang asal usul nama Evav maupun Kai atau Kei itu. Maka kepada kaum cerdik pandai Nuhu Evav di jaman modern inilah diharapkan untuk melakukan studi yang lebih mendalam tentang sejarah asal usul nama Evav maupun Kai atau Kei itu.
Bentuk-bentuk kata ataupun perkataan-perkataan berbentuk syair atau peribahasa didalam bahasa aslinya, tidak Terdapat kata nama Kai atau Kei. Oleh karena itu, didalam buku ini kami hanya memakai kata nama Evav saja agar para pembaca terutama handai taulan kaum perakanan asal Nuhu Evav di perantauan dapat lebih mudah memahaminya.

Contoh 1
Veveu Evav (bahasa Evav), Nuhu Evav (negeri Evav), Teteen Evav (tetua Evav), Yanat Evav (anak keturunan
Evav), dan seterusnya.
Contoh 2
Adat dunyai ne baletan Evav (Adat di dunia dan sembah syukur di evav), artinya menjunjung tinggi hormat dan sembah syukur timbal balik terhadap sesama manusia.
Nit en il vavain ne mav en il Evav (Orang mati kembali hidup dan orang yang merantau kembali ke evav) artinya semua persoalan, perselisihan, kesusahan ataupun kesedihan sudah pulih kembali seperti semula. Wolean mav ne hamar Evav (Terang di tanah rantau dan siang di tanah evav) artinya (1) barang kepunyaan orang lain dianggap lebih menarik hati, padahal kita sendiri juga punya tetapi dianggap jelek. (2) buah fikiran orang lain lebih diperhatikan, padahal kita sendiri juga punya buah pikiran yang pantas diandalkan. Perkataan-perkataan diatas selalu memakai kata nama Evav (bukan Kai atau Kei) karena memang begitulah bahasa aslinya. Kita tidak bisa mengatakan: “Veveu Kei” atau “Nuhu Kei”, tetapi yang benar adalah Veveu Evav dan Nuhu
Evav.

Peribahasa Evav: “Ai er nem vakbo ngean, ne vat er nem vakbo lutur” (Kayu dikumpulkan lalu disusun menjadi
pagar, demikian juga batu dikumpulkan lalu ditumpuk menjadi tembok). Kita bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan kita.
|
This entry was posted on 16.25 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 29 Mei 2012 pukul 21.35 , Usman Madubun mengatakan...

Mantap,
Lanjutkan posting-posting yg lain.
Kalu bisa, postingkan pula kegiatan2 yg sdh dan akan dilakukan,mangkali katong pu pengetahuan sadiki2 nih bisa katong keperkaya ente dong pu kegiatan...

Btavo.... Nuhu Evav